Rabu, 18 Juli 2012

Antony Bocah 12 Tahun

Airmataku tidak bisa berhenti mengalir, hatiku sangat pedih karena perasaan kehilangan, aku tetap menangis sekeras-kerasnya, tak kupedulikan para penumpang pesawat tujuan Jakarta yang mungkin sedang memperhatikanku. Kakakku memelukku dan merayuku supaya diam, "tidak" aku tidak bisa diam aku akan menangis terus, dalam bayanganku hanya lambaian tangan tanda perpisahan dari nenekku dan ketiga adikku. Mereka mengantar keberangkatan kami hingga pintu masuk keberangkatan airport. Aku terus membayangkan wajah mereka, wajah-wajah yang aku sayangi. 

Kedua orangtuaku adalah pengusaha minuman di sebuah kota di pulau kalimantan, kami termasuk keluarga besar, aku mempunyai tiga adik laki-laki dan kakak perempuan, nenekku juga tinggal bersama dengan kami, nenekku sangat sayang padaku, keputusan orangtuaku akan mengirim kakakku (yang memang sudah punya niat juga) dan aku yang baru berusia sembilan tahun untuk tinggal dan sekolah di Jakarta. Aku sebenarnya sangat keberatan dengan meninggalkan nenekku dan ketiga adikku yang juga teman bermainku, karena kakakku merayuku terus dan memaksa kepada orangtuaku akhirnya di setujui juga. 

Tinggal di Jakarta bukan hal yang gampang buatku, aku tidak pernah bermain dengan anak-anak tetanggaku, aku lebih cenderung jadi pendiam dan lebih suka belajar atau mengerjakan pekerjaan apasaja untuk menghabiskan waktuku di rumah padahal usiaku masih tergolong masih kecil. Hidupku sangat kesepian tetapi kegiatan-kegiatan yang aku lakukan sangat mengurangi beban pikiranku ini. Waktu aku di kelas 5-SD, saat sedang istirahat aku duduk sendiri di depan lapangan olahraga sambil membaca buku cerita sejarah, beberapa teman sekelasku mengajakku ke kantin tapi aku menolak dan akhirnya mereka pergi. Sedang asik membaca tiba-tiba ada sebuah benda empuk mengenai kepalaku, dan ternyata bola plastik yang sedang dimainkan oleh anak-anak kelas 1-SD, dengan manis anak kecil menghampiriku sambil berkata "kak maaf nggak sengaja" dengan tersenyum aku membalas "gapapa, nggak sakit kok, tapi mainnya hati hati yaa, eh.. nama kamu siapa dek?" sambil mengambil bolanya kembali anak itu menyahut "Ronald, makasih kakak" kemudian berlari pergi meninggalkanku. Aku masih menatapnya pergi sambil mengingat adik-adikku kembali. 

Sejak saat itu aku mulai suka mencari Ronald dan sering bermain dengannya, kebetulan jam pulangnya sama dengan jam aku beristirahat, kadang-kadang Ronald juga mencariku sampai kekelasku dan sudah pasti teman-temanku akan menggodanya. Teman-teman sekelasku mengira ronald adalah adikku memang sepintas dia mirip denganku, aku cepat akrab dengannya dan aku sering membelikannya makanan, yah begitulah hingga akhirnya aku lulus SD dan pindah sekolah. Sekolah di SMP & SMA sifatku tidak berubah aku selalu ingin menyayangi anak-anak kecil dan selalu dengan sengaja aku bermain ke kelas SD yang kebetulan juga ada di sekolah yang sama hanya berbeda gedung, sebenarnya perasaanku sangat malu tapi aku suka menggunakan berbagai alasan untuk menghindari teman sekelasku yang berusaha mengajakku bermain, bahkan aku menerima beberapa pucuk surat dari teman-teman wanita yang menyatakan suka padaku, tetapi aku hanya tersenyum saja, aku tidak punya perasaan jatuh cinta kepada siapa-siapa aku hanya ingin bermain dengan anak anak kecil saja itu pikiranku selama aku sekolah. Bahkan aku punya banyak sekali teman-teman kecilku di SD dan mereka semua sangat suka padaku yang penyayang. 

Ketika masa kuliah, aku sudah berkumpul dengan adik-adikku serta orangtuaku sayangnya kami sudah kehilangan nenekku. Di tempat kuliah aku menyukai seorang wanita dan berpacaran dengannya, namun masa bersama kami hanya berjalan kurang dari satu tahun karena aku menyukai anak baru, sampai 4 kali aku berganti pacar dan ada juga yang memutuskanku karena sifatku yang suka bermain game ketimbang bermesraan. Ketika ada permainan baru "Rally Daytona" ini menjadi mainan favoritku, waktuku dan uang di dompetku bisa kuhabiskan untuk permainan ini. 

Satu hari setelah pulang kuliah (masa kuliahku sudah hampir 4 tahun) aku bermain ke satu mall di Jakarta selatan yang jarang aku kunjungi, tujuanku ke game station hanya ingin bermain Daytona. Sampai di tempat bermain aku langsung tukar coin dan ngantri di mesin Daytona yang ternyata cukup banyak peminat. Aku memperhatikan satu persatu perlombaan pemain Daytona dan aku tertarik pada seorang anak yang berlomba ligat sekali permainannya, karena dia yang memimpin terus pertandingan hingga selesai, "aku ingin bertanding dengannya", pikirku. Benar saja pemain lain sudah bergantian dia masih tetap duduk dan memasukkan coin kembali dan aku juga sudah mendapatkan kesempatan bermain. Jadi ini kesempatanku bertanding dengannya. Dalam pertandingan pertama aku kalah, kemudian berikutnya aku menang, aku tersenyum puas tapi anak ini cuek sekali. 

Begitulah hari-hari kulalui dengan bermain Daytona, dan aku sudah mulai suka bermain ke mall ini dan pada hari berikutnya "ouw..ouw.. ternyata anak itu lagi, hehehe bukan aku saja yang gila Daytona dia juga" tanpa membuang-buang waktu aku langsung duduk di sebelahnya dan aku masukkan coin sisa kemarenku bermain. Sewaktu bertanding anak ini berteriak girang padaku seolah-olah sudah akrab denganku, aku hanya tertawa kecil saja, dan pertandingan kali ini dia menang lagi, saat ingin mengulang aku memasukkan coin lagi ternyata kurang satu, sambil mengorek ngorek kantong celanaku tapi tak kutemukan, maksudku ingin menukar coin lagi tapi ternyata anak ini sudah memasukkan satu coin ke mesinku, aku tersenyum padanya dan berkata "terima kasih dek" dia mengangguk kemudian tanyaku "namamu siapa dek?" Jawabnya sambil memperhatikan gamenya "Antony kak" aku tersenyum dan memperkenalkan "aku Raffel". 

Mengenal antony membangkitkan semangatku yang dulu lagi, aku menyukai antony. Diam-diam Aku menyelidiki antony ternyata dia baru kelas 6-SD di sebuah sekolah internasional di Jakarta dan setiap pulang sekolah biasanya langsung pergi ke mall bermain Daytona. Karena terlalu sering bertemu akhirnya kami menjadi akrab. Aku ingin traktir antony makan, caraku satu-satunya adalah bertanding Daytona, aku menawarkan yang kalah harus mentraktir makan, tanpa berpikir antony langsung setuju. "Aku harus mengalah agar aku bisa traktir antony" pikirku. Pada saat bertanding awalnya aku harus serius supaya antony tidak tahu tujuanku, namun akhirnya aku tidak perlu mengalah karena ternyata permainan antony sudah menang. Kemudian aku mengajaknya makan sepuasnya di sizzler, aku menggandeng tangannya seakan-akan antony adalah adikku, hari itu aku sangat senang sekali. 

Hari berikutnya aku bertemu lagi dengan antony kali ini dia yang membuka suara "yang menang ditraktir makan pizza". Aku setuju sekali, dalam benakku "aku harus mengalah nggak etis aku ditraktir anak SD". Dan kami memulai lagi pertandingan, ketika waktu hampir selesai dan sebentar lagi akan finish antony menabrakkan mobil balapnya ke dinding batu sehingga terguling dan mobiku malah maju ke garis finish, hmm anak ini aneh aku bermaksud mengalah malah dia mengalah untukku. Akhirnya kami pergi ke pizza-hut dan ternyata antony pesan makanan tidak tanggung-tanggung, terlalu banyak untuk kami makan berdua. Awalnya aku akan membayar bill makanan ini tetapi antony mengatakan "ini giliranku", antony mengeluarkan dompet dari tas sekolahanya aku melihat kartu atm lippo, dan dompetnya berisi cukup tebal, aku kaget sekali anak seusia ini sudah mengantongi uang sekian banyak. 

Semakin sering kami bertemu, antony semakin dekat denganku dia menjadi anak yang penurut dan aku menjadi sayang padanya. Aku ingin membuat sesuatu yang berbeda kali ini, "yang kalah harus traktir dan tidak boleh ikut makan" kataku dengan serius, "sure" jawabnya. Ini strategiku jadi aku harus berusaha menang dan ternyata berhasil. Kemudian kami membeli pizza dua potong dan segelas softdrink setelah antony bayar kami langsung menuju ke mobilku, di dalam mobil aku makan sendiri sambil mengajak antony ngobrol, sesekali aku menatap wajahnya yang kelihatanya tergiur dengan makanan ini, aku kasihan dia hanya bisa menelan liur saja, setelah memakan sepotong habis, aku membuka kotak potongan pizza yang lain dan memakannya setengah dan sisa gigitanku kudiamkan dan berkata "ton habiskan sisanya" rupanya antony sangat berminat, langsung dicomot pizza yang tersisa itu dan dimasukkan ke dalam mulutnya, begitu juga dengan minuman bekasku diteguknya, itulah pertama kali antony menikmati makanan bekas dariku, ternyata dia suka. Hari berikutnya juga begitu, kelihatannya antony sangat menikmati makanan bekas dariku, dan aku sendiri senang memberinya seperti ada satu perasaan yang membuat aku lebih dekat dengannya. 

Pada waktu yang ketiga kalinya aku sudah mengatur rencana lain, kali ini dua buah cheese burger dan segelas orange juice aku habiskan semua tanpa sisa. Dengan cuek aku menjalankan mobil dan akan mengantarnya pulang (aku sudah mengantar antony pulang ke-rumahnya tiga kali, namun belum pernah masuk ke rumahnya). Diam-diam aku menatapnya, rencanaku berhasil wajahnya cemberut, diam membisu, waktu itu perasaanku senang sekali, kemudian aku membelokkan mobilku ke dalam sebuah restoran, singkat cerita aku membeli sebungkus nasi goreng seafood dan kemudian melanjutkan lagi perjalananku, aku tidak langsung mengantarnya pulang kuarahkan mobilku lurus terus dan kemudian masuk jalan tol. Wajahnya masih cemberut dan diam tidak bersuara (aku tahu dia kesal karena tidak aku sisakan cheese burger dan minumanku seperti biasanya) sepanjang jalan hanya lagu MLTR dari CD-mobilku yang terdengar, hingga kami menembus tol jagorawi, dan sampai di satu tempat peristirahatan aku berhenti, antony masih diam saja, kemudian aku mengambil nasi goreng sambil berkata "aku laper banget neghh" tapi antony masih tetap diam saja. Aku mulai makan seolah-olah tidak mempedulikannya, ketika aku mengintip wajahnya agak memerah, perasaan senangku berubah menjadi kasihan, setelah aku makan tiga sendok kemudian aku menyuapkan kemulutnya dan disambutnya dengan senyum malu-malu kemudian dilahapnya, "hehehe.." manis sekali gayanya. Aku menyuapi antony hingga habis nasi goreng itu dimakannya, bahkan aqua 1,5 liter juga habis diminumnya karena salah tingkah, wajahnya kembali ceria. 

Aku melihat ke-tubuhnya terutama bagian perutnya membuncit, "ton kamu hamil yaa" candaku "ha..ha..ha.." disambut dengan tawanya kemudian aku suruh membuka baju kaosnya, ketika aku melihat perutnya yang putih sedang kembung kataku lagi "waah.. jangan-jangan kamu cacingan" dengan wajah yang manja dia bersuara pelan "..a..aa..h" melihatnya bertingkah manja kemudian aku mencium pipi-nya dan antony tersenyum bangga. Pada saat pertama kali aku mencium pipinya hatiku terasa bahagia dan juga terharu (saat itu aku mendapatkan kembali perasaan kehilangan kasih sayangku kepada adik-adikku yang belum tuntas kuberikan pada mereka), dalam khayalanku ANTONY BOCAH berusia 12TAHUN telah menjadi milikku, aku ingin bersamamu, aku ingin membawamu tinggal bersama, dengan uang tabunganku dari pemberian mama aku sanggup membiayai hidupmu, membiayai sekolahmu bahkan aku ingin mengajakmu bermain ke Disneyland berdua yah kita berdua saja. "Kakak kenapa?" pertanyaan antony membuyarkan khayalanku. Hari sudah hampir sore, aku segera menjalankan mobilku, aku harus memutar kembali jalan yang kulalui dan mengantarkan antony pulang ke rumahnya. Sepanjang perjalanan hatiku bahagia sekali aku berjanji pada diriku sendiri akan sayang kepada antony selamanya. 

Ketika sampai di depan rumahnya, aku menatap wajahnya dan berkata "ton sampai jumpa lagi besok yaa" antony menjawabku "kakak main ke rumah tony dulu ya, please.. kakak kan belum pernah mampir" tanpa pikir panjang aku parkirkan mobilku di depan pintu gerbang dan turun bersama antony, aku memang ingin bersamanya lebih lama hari ini setelah aku menciumnya. Pintu dibuka oleh seorang wanita Chinese, penampilannya eksklusif dengan rambut disanggul cukup tinggi, pantas saja wajah tony cakep ternyata dilahirkan seorang ibu yang sangat cantik berkulit putih bersih. Dengan sopan aku menunduk dan mengucapkan "selamat sore tante" dan dibalasnya dengan senyum manis. Kemudian dia berkata kepada anaknya "tony mama sebentar lagi mau pergi resepsi cepat kamu mandi, kemana saja pulang sampai sore begini" sambil berlari kecil antony membuka bajunya dan menjawab "tuh! mama kalo mau marah sama orang ini saja, dia mengajakku keliling naik mobil sampai lama" antony menunjuk kepadaku, seperti disambar petir aku jadi kaku, diam tidak bergerak aku terpaku. Antony tega sekali salahkan aku di depan mamamu. 

Saat aku duduk di sofa ruang tengah sendirian tante Lily menghampiri sambil membawa segelas rootbeer untukku, dia duduk di depanku sambil membuka suara "raffel kamu ajak tony kemana?" aku kaget dengan pertanyaan ini, aku menenangkan diri sejenak "nggak, nggak kemana-mana cuma jalan-jalan saja tante" jawabku dengan perasaan bersalah, aku takut antony bercerita kepada mamanya selama ini aku telah memberinya makanan bekasku, aku juga khawatir antony akan menceritakan aku telah mencium pipinya, perasaan takutku membuat aku jadi kaku berbicara dengan tante Lily. Apalagi mama tony memberikan banyak sekali pertanyaan terutama menyangkut pribadiku semua kegiatanku bahkan sampai nomor telepon rumahku, aku seperti diinterogasi seorang polisi, aku terpaksa menjawabnya tapi dengan perasaan takut, bersalah bahkan kesal karena mama tony ingin sekali tahu urusanku. Karena merasa sungkan aku segera pamit walaupun tony belum selesai mandi. Tante Lily memintaku menunggu tony selesai, aku tidak mau, aku tidak suka tante Lily terlalu banyak bertanya soal pribadiku, kemudian aku berteriak pelan sambil mendekati ruang kamar mandi "tony.., kakak pulang dulu yaa, dahh.." tidak ada sahutan tapi pintu kamar mandi terbuka tony keluar dengan mengenakan handuk dan badannya masih basah, tony menarik lenganku sambil berkata "tunggu 15 menit lagi tony mau ngomong." 

Walaupun tante Lily memintaku duduk di sofanya, aku bersih-keras tunggu di dalam mobilku saja, kira-kira 10 menit tony sudah berpakain rapi dan masuk ke dalam mobilku sambil berkata "kak Raffel kaget yaah, jangan marah ya Kak tadi tony cuma becanda, hehehe." Aku masih tetap diam saja "kak Raffel kalo nggak ada acara main ke sini aja, tony pengen main sama kakak lagi tapi tony mungkin harus banyak di rumah nanti, soalnya sudah mau dekat ujian, kakak pasti maukan?" aku mengangguk sambil tersenyum "mama tony nggak galak kok, jadi kakak nggak usah takut lagipula mama juga senang ketemu kakak" katanya meyakinkanku. Aku menyalami tangan tony tanda setuju, "kakak akan datang terus bermain dan ajarin tony belajar, tapi jangan kerjain kakak kaya gitu lagi yaa" antony mencium tanganku dan kemudian berkata "hati hati yaa kak, besok tony tungguin kakak di rumah aja, dah..dah.." aku melihat lambaian tangan antony walaupun mobilku sudah cukup jauh meninggalkannya, sepanjang perjalanan pulang aku sangat bahagia, hidupku tidak kosong lagi, kehilanganku telah kutemukan kembali, apa yang selama ini aku cari telah kudapatkan, akan aku pelihara selamanya tak akan kulepaskan lagi, kebahagianku saat ini tidak dapat kugambarkan, "terima kasih Antony, terima kasih tante Lily, terima kasih Nenek, terima kasih Adik-adikku, terima kasih Mama".
Tidak terlalu sulit bagiku untuk menyesuaikan diri dengan keluarga tante Lily, bahkan suaminya pun sangat baik terhadapku, mr Dave adalah pengusaha yang juga keturunan dari Australia, dia menikahi tante Lily karena pada awalnya mereka berkenalan ketika tante Lily kuliah di Australia. Mereka mempunyai dua orang anak yaitu antony putranya yang paling aku sayangi di dunia ini dan ellen putrinya yang baik hati. Wajah antony lebih mirip mamanya, bulu matanya tebal, lesung pipinya bila tersenyum manis sekali dan belahan di dagunya mungkin warisan dari papanya, sedangkan ellen 70% lebih mirip papanya yang European look. Dengan bisnis yang menyita waktunya mr Dave menyerahkan perhatian anak-anak sepenuhnya kepada tante Lily yang juga sangat suka senam aerobic dan sebenarnya sebagian besar waktu anak-anak mereka selama ini lebih banyak diperhatikan pembantu-pembantu mereka (baby sitter). Tante Lily sudah pernah ke rumahku dan beliau sudah bertemu dan mengenal orangtuaku, pada mulanya aku salah sangka ternyata tante Lily orangnya sangat baik seperti yang pernah tony katakan padaku, dia hanya ingin tahu tentangku karena dia percayakan tony dalam pengawasanku.

Waktuku lebih banyak untuk memberikan perhatian pada tony, perasaan sayangku kepada tony ternyata juga mempengaruhi perasaanku terhadap keluarga ini. Aku merasakan perubahan dalam pribadiku, aku mulai suka bercanda dan mengucapkan kata-kata humor terhadap tante Lily yang ternyata sangat menyukainya. Ellen juga sangat baik terhadapku, setiap pulang dari mall dengan mamanya selalu membawakan oleh-oleh untukku dan tony, bahkan kadang hanya untukku saja. Apabila mr Dave ke Jakarta kami selalu pergi makan bersama-sama dengan keluarganya.

Ketika tony sudah duduk di bangku SMP, masa kuliahku hampir selesai. Kehidupanku sudah menjadi bagian keluarga mereka dan bagiku tony adalah segalanya dalam hidupku. Bahkan tante Lily mengizinkan aku mengambil keputusan untuk kepentingan tony, termasuk urusan sekolah tony lebih banyak aku yang mewaikilinya. Tony sangat penurut, dia jarang membantah apapun yang aku perintahkan, jadi apalagi yang kurang dalam hidupku, aku selalu mengajarnya ketika membuat pr atau ada ulangan, dan sampai suatu hari aku memutuskan memindahkan sebagian pakaian dari rumahku ke kamar tony yang sangat besar untuk berdua, aku sering menginap di rumahnya dan sudah seperti rumahku sendiri, orangtuaku terutama mamaku sangat memahaminya dia mengerti perasaanku selama ini, jadi tidak dipermasalahkan oleh beliau.

Manusia selalu saja tidak pernah puas, yah seperti itulah terjadi padaku, seharusnya aku sudah mendapatkan apa yang telah aku cari tetapi timbul keinginan lain yang sangat sulit dihindarkan, kebutuhan biologis yang tidak kuperhatikan selama ini ternyata mulai merasuki hidupku, tidak pernah terpikir dalam hidupku bersama tony melakukannya, tetapi entah nafsu ini muncul dari mana suatu kali aku telah melakukan hubungan homosex dengan tony, dan pertama kali terjadinya pada saat antony kelas 2-SMP pada malam valentine, tidak dapat aku lupakan masa itu, perbuatan itu bukan sekali bahkan berlanjut tidak terhitung lagi selama setahun lebih, apa yang kami lakukan selama ini dapat kami sembunyikan dan menjadi rahasia kakak-beradik yang bertemu besar dan saling mencintai.

Menjelang liburan sekolah kenaikan kelas, aku dan tante Lily serta kedua anaknya merencanakan berlibur ke pulau Ayer, kami akan berangkat hari sabtu setelah tony selesai mengisi kegiatan acara pentas seni. Aku sudah membooking untuk sabtu-minggu. Ketika menjelang waktunya ternyata tante Lily ada keperluan mendadak harus berangkat ke bandung, "Raffel tante nggak ikut, ini urusan penting jadi kalau masih ingin berangkat kalian bertiga saja, atau ajak Pak dudung (pembantu kepercayaan) juga boleh untuk bantu mengawasi" aku dan tony saling menatap, kami bisa membayangkan malamnya harus tidur bertiga termasuk ellen, tidak mengasyikan lagi. Aku melihat tony sepertinya membujuk ellen supaya ikut mamanya, sehingga aku mendapatkan ide "tante Lily, sebaiknya ke bandung jangan pulang hari kan perjalanan cukup jauh, tante nginap saja ditemani ellen, aku lebih mudah mengawasi tony dan Pak dudung bisa menjaga rumah" Agak lama tante Lily berpikir tapi akhirnya dia menyetujui, mendengar itu sempat aku menatap tony tersenyum sambil menyikut tinju dan agak samar-samar terdengar "yess."

Sabtu pagi tony bersama teman-temannya mendapatkan tugas mengisi acara pentas seni yang dibimbing mrs Mourice guru kesenian. Mereka mengemas sebuah cerita petualangan dengan visual gaya romawi yang dikombinasikan dengan budaya jawa. Tony mendapatkan peran sebagai "pangeran langit". Pukul 07.00 pagi aku sudah mengantar tony ke gedung pentas seni yang berkapasitas 300 pengunjung, teman-teman tony dan orangtua murid pun sudah banyak yang datang. Melihat kedatangan tony tukang rias mrs Mourice memanggil tony "hai pangeran, cepat kemari kamu harus dirias dulu" kemudian Mas hengki tukang rias ini mengandeng tony dan meminta temannya Mas doicy merias tony, aku terus mengikuti dan mengawasi tony. Kedua tukang rias ini berpenampilan unik dan gayanya seperti perempuan, bicaranya pun agak genit dan lucu. Aku sangat kaget ketika doicy melucuti semua pakaian tony yang hanya tinggal celana dalam putih bergambar hush puppies yang aku beli dari singapura. Tony diam saja karena dia hanya tahu akan dirias tetapi perasaanku mulai cemburu, aku tidak suka melihat orang lain apalagi doicy yang genit itu membuka pakain tony. Aku sangat CEMBURU sekali, ketika aku perhatikan doicy memasang pakain "madel" (rok mini ala romawi terbuat dari kain beludru dengan banyak belahan) dia mengancingkannya dari depan perut tony, tangannya dimasukkan ke dalam madel sudah pasti menyentuh penis tony yang hanya tertutup CD "penis yang biasa menjadi kulumanku", orang ini mencari kesempatan. Aku agak marah dan menghampirinya "doicy, tony harus pakai celana pendek jangan cuma pake kolor aja" sambil aku ingin memakaikan celana pendeknya, tetapi Mas hengki datang menghampiri sambil menahan lenganku "mas jangan pakaiin celana pendek, soalnya gak sesuai, kalo begini kan lebih tradis" katanya sambil menunjuk ke arah tony. Aku terpaksa diam, kemudian aku perhatikan doicy merias wajah tony mengambar kumis tony, lama-lama kuperhatikan tony nyentrik sekali dengan dandanan ini, apalagi bila berjalan pahanya yang putih terlihat kontras dari belahan-belahan "madel" seksi juga, dengan baju rompi berikut hiasan-hiasan tangan dan leher serta mahkota di kepala.
Pada saat penampilan acara sungguh mengagumkan peran tony sebagai "pangeran langit" Gayanya sangat memukau penonton yang hampir memenuhi semua bangku. Aku memotret banyak sekali gaya-gaya tony dalam penampilannya ini. Yah aku jadi sangat bangga dan bahagia memiliki adik yang sangat mengagumkan ini. Ketika pertunjukkan tony selesai pukul 11.00 aku langsung membawa tony yang masih dalam dandanan "pangeran langit"nya walaupun kegiatan acara masih berlanjut hingga pukul 13.00. Mas hengki tidak keberatan pakaian seninya kami pinjam. Setelah melapisi tony dengan jaket panjangku, aku membawa mobilku menuju pantai marina, ancol.

Dalam perjalanan penyeberangan kapal banyak mata memperhatikan tony dengan gambar kumis di atas bibirnya, aku tersenyum saja sedangkan tony yang memang sifatnya selalu cuek tidak mempedulikan. Dan akhirnya hanya aku berdua dengan tony yang berdandan "pangeran langit" di dalam sebuah cottage di pulau Ayer. Aku memesan bermacam-macam makanan dari restoran, kami bersantap dengan nikmat dan seperti biasanya aku harus menyuapi tony yang manja, setelah selesai kami bermain sebentar dan setelah itu sudah waktunya aku ingin memulai petualanganku dengan "pangeran langit" yang aku sayangi.

Kugendong "pangeran langit" dengan busana lengkapnya dan kutidurkan di atas kasur empuk, aku memandangi dari ujung rambut sampai ujung kaki, indah dan nikmat sekali santapan berikutku ini. Aku menyentuhkan bibirku pertama di kening "pangeran langit" yang bermahkota kemudian turun ke hidungnya dan turun lagi kulumat bibirnya, rasanya nikmat walaupun agak terasa pahit mengenai tinta gambar kumisnya. Aku memainkan lidahku dan "pangeran langit" tidak diam saja lidahnya disodokkan dan diputar-putar di dalam mulutku aku lumat lagi bibirnya, kemudian aku menjilati ke bawah terus sambil tanganku menyingkapkan rompi "pangeran langit" akhirnya bibirku berhenti di sebelah puting kanan, aku sedot dan kugigit pelan, suara "pangeran langit" mendesah "ech..akh..akh..akh" sangat nikmat sekali, kuturunkan lagi jilatanku terus ke bawah perut dan dengan kedua tanganku aku mengangkat madel (rok mini) "pangeran langit" sekarang dengan leluasa aku menjilat dan mengigit pelan penis yang sudah keras yang ditutupi CD husHPuppies. Aku keluarkan penis "pangeran langit" dari CDnya dan waah besar sekali dengan panjang 14 cm dan diameter lebih dari 2,5 cm, air liurku mengalir aku langsung menerkamnya, kukulum dan kusedot dan kumainkan mulutku maju mundur, "pangeran langit" semakin terangsang "akhh. akhh.. akhh" suara desahnya semakin keras dan kurasakan penisnya makin keras dan tiba tiba "crot crot crot" kerongkonganku tertembak air hangat dari penis "pangeran langit" kutelan spermanya nikmat sekali, penisnya kudiamkan lama di dalam mulutku, sampai agak mengendur kemudian kulepaskan dan kujilati sisa-sisa sperma yang hampir bersih tidak tersisa habis kutelan semua.

Kulepaskan pakaianku semua, penisku yang sudah menegang dari tadi kuarahkan ke mulut "pangeran langit" dia menjilati dan saat ditelannya hangat sekali penisku di dalam mulutnya. Disedotnya kemudian dibebaskannya begitu terus berulang-ulang aku tak kuasa dengan rintihan kenikmatanku "akhh akhh akhk.." sampai lama sekali. Ketika kurasakan akan keluar spermaku kutarik dari mulut "pangeran langit" aku kocok terus, seperti biasa pangeranku ingin merebutnya lagi tapi sekali ini aku yang punya acara aku tepiskan tangannya, dan kocokanku semakin kencang ujung kakiku seperti keram akhirnya "crot crot crot" spermaku meluncur ke leher hingga perut "pangeran langit" yang putih. Dengan suara yang masih mendesah kemudian aku menjilati spermaku dari perut terus naik dan hingga ke leher "pangeran langit" dan kupindahkan sperma dalam mulutku ke mulut "pangeran langit" dan ditelannya dengan nikmat.

Gawat, kali ini "pangeran langit" ingin menjadi tony lagi begitulah dia selalu suka meniru kakaknya "Raffel" dia berdiri dan di bukanya semua pakaian "pangeran langit" tuntas termasuk CDnya. Aku dipaksa tidur, sudah bisa kutebak, anak ini akan selalu meniru permainan baruku tadi, dan benar penis tony yang sudah menegang lagi di arahkan ke dalam mulutku, aku menjilatnya, kemudian menghisapnya dalam-dalam terus dan terus. Tiba-tiba tony menarik penisnya dan dikocoknya sambil berlutut diantara pinggangku dan kulihat semakin menegang, aku bisa memperhatikan bibir penisnya dan saatnya "crot crot crot" menyembur kehidungku, bibirku sampai ke dadaku. Tony mulai memainkan lidahnya, dijilat dari dadaku terus naik ke bibir dan ke hidungku, didiamkan sesaat di dalam mulutnya kemudian dimuntahkan ke dalam mulutku, sperma tony bercampur dengan ludah tony sungguh nikmat sekali kutelan semua, aku rangkul leher tony kucium bibirnya kupeluk erat dan berbisik kekupingnya, ANTONY-KAMU MILIKKU. Dalam keletihan akhirnya kami tertidur tanpa berbusana dengan saling berpelukan.

Pengalamanku dengan tony berjalan terus, hari-hariku bersamanya selalu happy, pernah tony marah padaku karena aku tidak mengajaknya pergi tetapi hanya bertahan tiga jam dia kembali memelukku, kami sama-sama tahu bahwa dia sama seperti aku saling membutuhkan saling menyanyangi. Tetapi tidak semuanya abadi, kebahagian kami, apa yang kami perbuat setahun lebih akhirnya harus kami relakan berlalu. Mr Dave akan memboyong keluarga mereka semua ke Australia, Tony akan sekolah di sana setelah tony menamatkan SMPnya di Jakarta.

Hari ini aku membolos kerja lagi memang dua bulan terakhir ini aku sering bolos, perasaanku kurang enak setiap hari, karena waktuku bersama tony hanya tinggal sebulan lebih. Aku lebih suka berdiam di kamar tony hanya untuk merapikan semua barang-barang tony atau membuka lemari pakaian menatap baju-baju tony yang mengingatkan kenanganku bersamanya. Ketika aku sedang membersihkan bingkai foto tony yang masih berusia 6 tahun (tony masih imut-imut) tiba-tiba tony datang memelukku dari belakang sambil bertanya "kakak nggak kerja hari ini?" tidak kujawab, sambil meletakkan bingkai foto di atas kasur aku berbalik tanya "tony kok cepat pulangnya hari ini?, eh ganti kaos olahraganya sudah basah tuh!" tony membuka kaos dan celana olahraga dan hanya tinggal CDnya. Sudah kusiapkan baju gantinya tetapi tony tidak langsung pakai, malah dia bergaya padaku seperti binaragawan "kak tadi kegiatan di sekolah cuma olahraga aja, tadi ada extra latihan salto". Tony mencoba salto, dengan kedua tangannya tony mencoba menjaga keseimbangan badan dengan posisi kepala di bawah. Melihat itu aku khawatir tony akan jatuh terpelanting aku membantunya dari belakang badannya, aku memegang kedua pergelangan kakinya. Kali ini tony malah menekuk betisnya ke atas pundakku dan dirapatkannya. Sekarang tubuh tony tergantung di depan tubuhku dengan kedua kakinya, kemudian tony berusaha memanjat dengan kedua tangannya merangkul leher seperti posisi seat-up, dan berhasil, tony sudah duduk di atas pundakku, tubuh tony agak berat bagiku. Tapi sekarang muncul masalah baru, penis tony yang ditutup CD putih tepat berada diwajahku, aku bisa mencium aroma khasnya yang aku sukai dan membangkitkan nafsuku lagi.

Aku membantingkan tony pelan-pelan ke atas kasur, dan "kra..ak" bingkai foto tony pecah tertindih, aku lupa menyingkirkannya tapi nafsuku masih ada, dengan cekatan aku mengunci pintu kamar dan langsung menghampiri tony yang sedang menanti permainanku, aku buka semua bajuku bersih total dan membantingkan tubuhku di atas kasur persis sebelah kiri tony. Dengan cepat tony menyambar penisku dengan membentuk posisi69, tony menjilati penisku kemudian mengulumnya dan sebentar-bentar dipermainkan dengan jari-jarinya. Aku menekan pantat tony agar penisnya mendekati mulutku, dan kugigit pelan penisnya yang masih tertutup CD tapi sudah agak basah sedikit. Kulepaskan semua CDnya dan kusedot penisnya dalam-dalam, nikmat sekali. Aku sudah hampir klimaks, kuingatkan tony yang makin asik mengatur mulutnya turun-naik, dan ketika kakiku menegang di kulumnya penisku dalam-dalam, "crot crot crot" spermaku menembak dinding kerongkangan tony, sambil ditelannya tony mengisap sisa-sisa sperma di ujung penisku. Tony kemudian duduk di atas perutku, terpaksa kulepaskan kulumanku, kemudian tony mengocok penisnya dengan irama yang teratur makin lama makin cepat dan akhirnya sperma tony menembak wajahku sampai ke dadaku, kemudian ujung penisnya yang masih tersisa sperma dimasukan ke dalam mulutku, aku mengerti maksudnya dan aku menghisapnya sampai bersih, tony mulai menjilati spermanya yang belepotan dari dadaku hingga wajahku, jilatan lidah tony membuat tubuhku merasakan kenikmatan yang hebat, kemudian spermanya didiamkan dalam mulutnya sejenak dan disalurkannya ke dalam mulutku dengan ciuman bibirnya yang merah, dan aku telan dengan nikmat. Akhirnya aku memeluknya dan aku membelai rambutnya, "tony kakak bahagia hidup bersamamu". Ini adalah permainan kami yang terakhir semenjak saat itu kami tidak pernah melakukannya lagi hingga waktu perpisahan kami tiba. Waktu itu aku mengantar keberangkatan mereka.

Di terminal keberangkatan internasional, aku meminta izin masuk ke dalam (dengan berbagai proses yang buntutnya uang) mengantar tante Lily dengan kedua anaknya, sedangkan mr Dave menanti mereka di merlbourn. Sepanjang perjalanan di bandara tony tidak pernah melepaskan pegangannya di pergelangan tanganku, seakan ia ingin menyatukannya menjadi satu denganku, aku dapat merasakannya karena demikian juga perasaanku. Ketika sudah sampai "gate" ruang tunggu khusus penumpang, (pengantar sudah tidak dapat ikut masuk) tante Lily menciumi keningku "selamat tinggal raffel, kalau kamu married tante pasti datang" aku tersenyum saja, kemudian ellen memelukku "selamat tinggal kakak sayang" aku mencium pipi ellen. Dan lihatlah bocahku ini, aku tidak sanggup menatap wajahnya, dari sejak turun mobil airmatanya sudah mengalir, tony enggan sekali masuk ke ruang tunggu khusus penumpang (aku mengerti perasaanya yang tidak ingin berpisah denganku), tante Lily dan ellen sudah terlebih dahulu melambaikan tangan padaku tanda perpisahan. Aku sendiripun sangat menyedihkan, hatiku pedih bila menatap wajah tony, tapi aku berusaha tidak menangis setelah semalaman aku banyak mengeluarkan airmata, aku harus kuat agar tony bisa lebih tenang. Tapi perasaanku sulit kukendalikan, keinginanku saat ini hanya satu, aku ingin detik ini juga dunia kiamat agar aku tidak mengalami kepedihan yang mendalam berpisah dengan cinta-kasihku. Waktuku terbatas aku segera memeluk tony dan membelainya sambil kataku "kak raffel sangat sayang padamu, seumur hidup kakak tidak akan melupakanmu" dengan suaranya terbata-bata tony berkata "kakak maafkan kesalah..an tony pada, ka..kak to..ny.." tetapi tangisnya membuatnya sulit berbicara, ketika panggilan untuk menaiki pesawat sudah terdengar, ellen keluar lagi mengandeng tangan abangnya yang sedang cengeng. Aku merebut kembali tony dan memeluknya, aku mencium kedua pipi dan kening tony kukatakan lagi "kakak mencintai tony selamanya" akhirnya kulepaskan sambil melambaikan tangan dan tony membalas lambaian tangan dengan airmatanya yang terus berlinang.

Saat itu badanku lemas seperti mau jatuh, aku bisa menatap tante Lily mengandeng tangan tony yang matanya masih terarah padaku sambil melangkah terus sampai akhirnya tertutup tiang pilar. Hpku berbunyi ini yang kuharapkan, dari ujung sana suara tony terdengar bahkan tangisnya pun masih jelas "kak raffel jaga diri kakak baik-baik, tony sayang kakak" Hatiku hancur kakiku lemas aku masih melangkah keluar "kakak nanti kalo tony kembali ke Jakarta kita akan berlomba Daytona lagi" "kakak..kakak..kakak.." banyak kata-kata yang kudengar dari ucapan tony dengan tangisnya, aku selalu menjawab "ya, ya, ya.." sampai akhirnya mereka sudah sampai ke kabin pesawat yang tidak diizinkan menggunakkan HP lagi kata yang terakhir tony ucapkan untukku "kak raffel, I love you forever 'n ever" akhirnya terputus dan aku benar-benar tidak bisa bergerak jatuh duduk lemas di bangku terminal airport. Aku tahu bagaimana tony yang manja dan cuek saat ini di dalam pesawat, karena aku mengalaminya ketika berusia sembilan tahun, dan pada saat inilah aku baru tahu bagaimana perasaan nenekku dan ketiga adikku pada saat kutinggalkan mereka. Sesaat dalam benakku aku membayangkan hari-hari esokku, aku sudah lelah aku tidak bisa bertualang lagi mencari tony-tony kecil dengan strategiku, aku ingin bunuh diri saja, tanpa tony di sampingku aku tidak bisa bertahan hidup. Kembali wajah tony yang manja terbayang lagi, "tidak" aku tidak boleh egois memikirkan perasaanku sendiri, bagaimana dengan tony?, dia membutuhkanku, aku tahu dia akan mencariku karena aku telah memberikan CINTA KASIH yang 
EPILOG (PENUTUP): 
Setelah lulus SMU antony yang telah dewasa kembali menjumpaiku, kami telah berpisah tiga tahun lebih. Antony menjadi seorang laki-laki normal seperti harapanku. Dia mengenalkan kekasihnya Sherly yang sangat cantik, aku semakin bangga padanya, demikian juga kasih sayangnya kepadaku masih sama seperti aku mengenalnya ketika masih di Jakarta, bahkan tony telah mengunjungiku tiga kali. 
Pernah tony bertanya padaku "kakak siapakah yang membentuk hidupmu menjadi begini?", tony ingin menyalahkan dirinya atas keadaanku, tapi aku tidak akan pernah hancurkan perasaannya jawabku "bukan siapa-siapa yang membentuk hidupku, tapi kebiasaan yang menjadikannya seperti ini" Antony merasa bersalah terhadapku, sekarang dia berusaha selalu mengawasi hidupku karena menyayangiku, sebenarnya aku agak takut padanya karena kebiasaanku ini, tapi aku tahu dia sangat sayang padaku dan dia tidak akan pernah marah padaku. Apakah ini yang disebut "roda berputar"? 
Dan ternyata sifat penyayangku terhadap anak-anak juga tidak pernah hilang. 

CUPLIKAN SELEMBAR "BUKU HARIANKU" (dengan gaya bahasa ditata ulang) 
Napasku sesak dan aku kehabisan oksigen, di dalam air aku tidak melihat seorangpun sedangkan ombak yang besar semakin kuat menggulung tubuhku, mungkin aku akan mati tenggelam pikirku. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang sangat kukenali mengapaiku dan aku berusaha menariknya supaya aku bisa selamat. Akhirnya dengan menarik tangan tony aku berhasil selamat dari kolam ombak ancol yang hampir menenggelamkanku. Pada saat aku telah di atas kolam tony berlari dariku sambil menarik dan menggandeng tangan seorang teman lelaki sebayanya yang tidak kukenali, aku mengejarnya sambil berteriak "tony.. tony.. tony.. tunggu kakak" Tony tidak mempedulikan panggilanku dan terus berlari, sampai di ruang bilas aku kehilangan jejak tony tapi aku melihat teman yang digandengnya tadi. Ternyata dia anak berusia 9tahun, putra sepupuku yang bernama Michael, aku memandangi Michael sesaat tapi tenggorakanku terasa kering haus sekali, aku terbangun dan segera meraih minumanku. Aku tertidur di dalam mobilku hampir satu setengah jam karena terik matahari telah menembus ke dalam mobilku bahkan mengalahkan hawa dingin ac mobilku dan membuatku terbangun dari mimpi. Sudah seminggu aku berpisah dengan tony tapi perasaanku ntah seperti apa sangat sulit kugambarkan dengan tulisan ini, wajah tony selalu hadir dalam setiap mimpiku sejak berpisah dengannya. Air mataku mengalir entah sudah berapa banyak, saat ini kurasakan bahwa akulah manusia paling lemah di dunia ini, bathinku sangat tersiksa, "aku memohon padaMU timpahkanlah kesalahan ini hanya padaku, selamatkan tony bagiku, lindungilah dan ampunilah dia jangan biarkan dia masuk dalam kegelapan". Aku tahu permohonanku hanya bisa kutujukan kepada siapa, tetapi menyebut namaNya pun aku tak layak, kehidupanku sebagai umat ciptaanNya sudah terlalu banyak perbuatan tercelah yang aku lakukan dengan sengaja. 

Obat penawarku setiap hari akan kutemukan setelah jam 6sore, aku tidak akan melakukan semua kegiatan apapun pada jam ini karena tony akan menelponku dari merlbourn jam 10 malam (pkl 18.00 wib). Kami senantiasa berbincang sekitar 10 hingga 15 menit demikian juga hari ini. "salam kakak raffel sayang yang aku rindukan setiap saat" ucapan tony membuka pembicaraan. "salam tony manja yang aku rindukan juga setiap saat" balasku. Setiap telepon aku tidak pernah ungkapkan terlalu dalam mengenai perasaanku terhadap tony, agar dia tidak terlalu memikirkanku aku hanya ingin tony bisa konsen dengan kegiatannya. "kakak bagaimana kabarmu hari ini, adakah memimpikan tony semalam?" lanjutnya. "kakak sehat dan bahagia, yah kakak memimpikan tony lagi, bahkan tadi siang kakak bermimpi tony menjadi pahlawanku, menolong kakak yang hampir tenggelam di kolam renang" jawabku padanya "ha..ha..ha.." terdengar tawanya yang membuat aku lebih bahagia. Aku berkata dengan pelan "ton kamu nggak akan pernah tinggalkan apalagi melupakan kakak kan?" tony menjawab dengan suara iba "kak Raffel maafkan tony, walaupun tony sudah jauh dari kakak saat ini, tapi hati tony bersama kakak selamanya, karena tony selalu merasakan kasih sayang yang tiada duanya dari kakak" jawaban tony membuat aku meneteskan airmata tapi tony tidak mengetahuinya, aku mulai merasa lega karena mimpiku salah, dengan mengatur suara aku berusaha mencandainya "tony kamu udah belajar iklan kecap yaa.." DAN SETERUSNYA. 
(Jika kalian berminat membaca kisahku setelah berpisah dengan tony akan kutuliskan kembali dan kutampilkan melalui sumbercerita.com paling tidak ada 20 email yang menginginkannya, aku tunggu infonya).

--Raffel Adinata-- 

CATATAN PENULIS: 
ASLI! Gue bukan seorang penulis cerita atau pengarang tapi maybe awalnya melalui sumbercerita.com kelak gue bakal jadi penulis (thank a lot sumbercerita.com), hehehe.. Setelah kisah The Lost Boy ditampilkan 10 hari gue udah bales kurang lebih 126 email dari pembaca sumbercerita.com, nggak satupun yang gue lewatkan, kan dah gue bilang semua email pasti gue bales. Macem-macem komentarnya, ada yang prihatin, sedih, senang, muji, ngajakin begituan, nanya macem-macem malah ada yang ngirim virus segala (khusus email virus gak dapat balesan yah), thanks deh buat semuanya. Gue salut ama website ini ternyata banyak sekali peminatnya, mudah-mudahan tambah maju deh. 

Dari sekian banyak email ada beberapa dari adek-adek gue yang belum 17 tahun nech (hehehe, ketahuan ni yee ngelangar aturan), tapi gak 'pa-'pa kakak maapin deh, cuma pesan kakak nech buat adek-adek tersayang kalian semua adalah tony-tony kecil kakak jadi Kak Raffel pengen kalian juga bisa berpikir jernih, "hati-hati dengan kebiasaanmu sekarang karena tanpa kamu sadari kebiasaan ini akan membentuk masa depanmu", kebiasaan itu adalah sifat atau sesuatu yang sering dilakukan, misalnya kebiasaan ngutang gedenya pasti susah duit, kebiasaan nabung gedenya pasti banyak duit, kebiasaan melanggar gedenya bisa masuk penjara loh, kebiasaan bermain homoseks gedenya bisa jadi gay dll, buat yang punya kebiasaan buruk yang sudah lama bisa dirubah memang sangat sulit TAPI TETAP BISA. Jadi jangan membiasakan hal-hal yang buruk, okey tetap hati-hati aja. 

Buat yang nanya macem-macem gue coba jawab di sini and kalau pertanyaannya nggak termasuk di sini akan gue jawab langsung ke email elo, okey!! 

Pertanyaan: Apakah kisahmu ini real? 
Raffel: Kisah asliku tidak sesimple seperti tulisan dalam The Lost Boy atau ANTONY BOCAH 12 TAHUN, masih banyak kesedihan dan kebahagian yang aku alami bersama bocah manja kesayanganku ini yang belum tercatat di dalamnya, kisah ini aku ringkas dengan tata bahasa sesuai ketentuan sumbercerita.com agar mudah dibaca sehingga setiap pembaca bisa membentuk persepsinya sesuai suasana hatinya saat membaca (mengenai persepsi hak kalian aku tidak bisa ikut campur). Ringkasan kisah ini hanya mencakup 30 % dari BUKU HARIAN-ku, kalau masih berminat aku akan menulisnya lagi. Tahukah? aku menulis kedua kisah ini dengan airmata, dan hanya ditemani foto tony kecil berusia 6 tahun yang pernah kami pecahkan bingkainya tanpa sengaja. 

Pertanyaan: Boleh tahu usiamu dan usia tony sekarang? 
Raffel: Saat kisah ini ditampilkan usiaku hampir 30 tahun dan tony hampir berumur 20 tahun. 

Pertanyaan: Apa pekerjaanmu dan tinggal dimana sekarang? 
Raffel: Aku bekerja sebagai Marketing Manager di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Pusat, atas permintaan Antony awal tahun 2003 ini aku sudah pindah ke sebuah komplek perumahan di Cibubur-BOGOR.

Pertanyaan: Selain kalian berdua adakah pihak ketiga yang tahu "hubungan special" kalian? 
Raffel: Semasa melakukannya tidak ada yang tahu, setelah itu ada pihak ketiga yang tahu itupun atas pengakuan tony bahkan sekarang ada pihak ke empat yang tahu. Bila kalian menyimak ceritaku kalian bisa menebak siapa pihak ketiganya?, hebatnya lagi dia memahami keadaan kami. Kalau pihak keempatnya tahu donk siapa? yang lagi baca sekarang ini. 

4 komentar:

  1. aku terharu dengan cerita di atas, tentang Kak Raffel dan Antony, aku pernah mengalaminya, aku sedih ditinngal adik angkat ku, adik angkat ku tinngal di asrama selama 6 tahun, slama 6 tahun inilah hidup ku penuh sesak, aku terharu cerita kalian, aku ingin lanjutannya,,, aku sempatkan menangis ketika membacanya,,, aku juga rindu pada adik angkat ku,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya benar .... ceritanya sangat mengharukan . dan buat sedih .

      Hapus
  2. bagus banget ceritanya, kak raffel boleh minta fotonya tony?
    please krim dong ke emailku
    hadisupriyanto.umk@gmail.com
    soalnya pengen tau banget wajah tony

    BalasHapus
  3. Irfan cari teman yang umur 12-17 khusus cowox SMP/SMA se Indonesia hub: 1:089678140657
    2:085713520357 slm 24 jam nonstop.

    BalasHapus